Adakah Transaksi Tradeable Rp 1,12 T Saham Nobu Bank dan MNC Bank, Merger?

banner 468x60


banner 336x280

Jakarta, CNBC Indonesia – Selasa (30/04/2024) lalu, terjadi transaksi negosiasi nilai jumbo antara dua bank emiten milik dua konglomerat besar Indonesia. Antara lain transaksi silang dengan saham PT Bank MNC International Tbk. (BABP) atau MNC Bank milik MNC Group dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) atau Nobu Bank milik Grup Lippo.

Transaksi silang saham BABP difasilitasi oleh MNC Sekuritas dengan volume transaksi sebanyak 44 juta lot saham. Harga belinya dengan premi Rp 126 atau 150% di atas harga saham di pasar reguler. Setelah itu, nilai transaksinya mencapai Rp 560 miliar. Pada hari itu, saham BABP stagnan di level 50 per saham.

Transaksi crossover NOBU kemudian difasilitasi oleh Ciptadana Sekuritas dengan volume transaksi sebanyak 7 juta lembar saham. Harga belinya Rp 749 atau diskon 14,47%. Total nilai transaksi Rp 560 miliar. Pada hari ini, saham NOBU ditutup menguat 2,01% di 760 per saham.

Belum diketahui siapa saja pihak yang terlibat dalam transaksi ini, apakah mereka menjual atau membeli kedua saham bank tersebut.

Sedangkan bank milik Hary Tanoesoedibjo dan bank milik James Riady melakukan merger. Seperti diketahui, Kantor Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan pada Maret 2023 bahwa kedua bank tersebut harus melakukan konsolidasi karena gagal memenuhi persyaratan modal saham Rp 3 triliun.

Direktur Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Dian Ediana Rae sudah menargetkan selesainya merger kedua bank tersebut sebanyak lebih dari tiga kali. Terbaru, Dian memberi target penyelesaian pada Juni.

Di tengah proses merger, tersiar kabar bahwa Hanwha Life Insurance asal Korea Selatan telah setuju mengakuisisi 40% saham NOBU. Perusahaan asuransi milik Hanwha Group, mengutip Korea JoongAng Daily, mengungkapkan rencana tersebut pada Rabu setelah menyetujuinya dalam rapat dewan luar biasa pada Selasa (22/04/2024).

Dengan langkah ini, Hanwha Life yang saat ini fokus pada layanan asuransi, menjajaki sektor perbankan di negara-negara Asia Tenggara. Setelah pembelian selesai, Hanwha Life akan menjadi perusahaan asuransi pertama di Korea yang menjalankan bisnis perbankan di luar negeri.

Kesepakatan ini akan selesai setelah kontrak formal ditandatangani dan disetujui oleh otoritas keuangan di Korea dan Indonesia.

Ini bukan kali pertama Hanwha mengusut bisnis Grup Lippo. Pada bulan Maret tahun lalu, Hanwha Life dan anak perusahaannya Hanwha General Insurance mengakuisisi 62,6% saham di Lippo General Insurance. Hanwha bertujuan untuk memanfaatkan brand awareness Lippo Group di Indonesia untuk lebih memperkuat posisinya di RI melalui kemitraan ini.

Terkait rencana Hanwha bergabung dengan NOBU, Dian mengatakan pihak berwenang belum menerima pengajuan resmi terkait rencana perusahaan asuransi asal Korea Selatan tersebut.

“OJK belum menerima rencana akuisisi tersebut sehingga belum bisa memberikan jawaban yang jelas,” kata Dian saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (26/4/2024).

Ia juga mengungkapkan, proses merger antara Nobu Bank dan MNC Bank masih berjalan sesuai kesepakatan sebelumnya. Dian mengingatkan kembali, merger dua bank milik dua konglomerat besar itu diputuskan sendiri.

“Merger ini inisiatif mereka, OJK belum pernah mengajukan merger. Jadi kalau ada usulan lain tentu akan dibicarakan terlebih dahulu termasuk rencana akuisisi Hanwha sebelum disampaikan ke OJK,” pungkas Dian.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel lain

Negosiasi alot, merger Bank MNC dan Bank Nobu kembali tertunda

(ahh/ahh)


Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *